Jumat, 14 Januari 2022

Perawatan Luka Kanker


1. Pengobatan Kanker : Kemoterapi, operasi, radiasi
Radiasi merupakan salah satu modalitas dalam pengobatan kanker dan diberikan dalam beberapa seri. Reaksi akibat luka bakar radiasi bila radiasi dekat dengan lokasi seperti kepala, leher, perineum, axilla, payudara dan daerah lipatan paha. Reaksi yang timbul bersifat individual dan akan berkurang atau hilang sampai 6 minggu setelah radiasi.

   

Pencegahan :
a.Jaga daerah radiasi tetap kering
b.Gunakan pakaian yang nyaman, tidak bergesekan dengan kulit
c.Gunakan pelembab pada daerah radiasi
d.Tidak menggunakan topikal atau dressing yang mengandung metal (zink, silver)
e.Pencucian luka dengan memastikan kulit sekitar kering
Perawatan luka :
a.Pearwatan luka mengikuti prinsip perawatan luka bakar
b.Balutan saat radiasi dalam kondisi kering dan balutan tidak terlalu tebal
c.Hati-hati penggunaan plester
2.Pasien, keluarga dan support system : Manajemen nyeri, strategi koping, finansial, kultur, komunikasi
3.Perawatan luka kanker : Nyeri, eksudat, perdarahan, odor
Nyeri terjadi karena ada penekanan tumor pada syaraf dan pembuluh darah dan kerusakan syaraf yang biasanya menimbulkan nyeri neuropati . Pada prosedur pencucian luka atau pengangkatan balutan yang lengket pada dasar luka.
Jika terjadi nyeri, tindakan yang dilakukan adalah :
a.Pengkajian nyeri : Tanda-tanda vital dan skala nyeri
b.Pemberian terapi nyeri 30 menit atau 1 jam sebelum tindakan
c.Cairan pencuci luka dalam suhu ruangan
d.Penggunaan cairan RL pada pasien anak
e.Lingkungan yang nyaman dan tenang
f.Posisi pada saat penggantian balutan
g.Penggantian balutan yang lama dengan membasahi lebih lama.

Eksudat terjadi karena luka maligna mengeluarkan eksudat yang berlebihan dan tidak terkontrol, serta adanya peningkatan permeabilitas pembuluh darah oleh tumor dan sekresi faktor permeabilitas vascular oleh sel tumor merupakan penyebab eksudat yang berlebihan, Haisfeld-Wolfe dan Rund, 1997.

Jika terjadi eksudat, tindakan yang dilakukan adalah :
a.Penkajian eksudat : jumlah, warna dan bau
b.Pengkajian kulit sekitar luka : kemerahan, maserasi
c.Pencucian luka dan kulit sekitar luka
d.Penggunaan absorbent dressing
e.Penggantian balutan sesuai dengan kondisi eksudat
f.Perhatikan pengunaan plester

Perdarahan terjadi karena luka maligna biasanya rapuh sehingga mudah berdarah terutama bila terjadi trauma saat penggantian balutan. Perdarahan spontan juga bisa terjadi jika tumor merusak pembuluh darah besar. Selain itu, perdarahan dapat terjadi karena penurunan fungsi trombosit akibat tumor.
Jika terjadi perdarahan, tindakan yang dilakukan :
a.Balutan lama dibasahi lebih lama
b.Jangan gunakan air hangat, karena akan vasodilatasi
c.Buka balutan dengan hati-hati
d.Tidak menggosok pada luka dengan warna dasar merah
e.Tekan pada lokasi perdarahan ± 5 menit
f.Dressing : Calsium Alginate

Bau, penyebab malodor beberapa faktor yang berkontribusi yaitu terjadinya infeksi, kolonisasi, bakteri anaerob, degradasi atau nekrosis jaringan seperti dinyatakan oleh Bale et.al, 2004. Bakteri yang menyebabkan malodor merupakan bakteri aerob maupun anaerob. Pseudomonas dan Klebsiella, merupakan bakteri aerob yang menghasilkan malodor pada luka, yang terjadi secara persisten dan konstan.
Jika terjadi bau dan superfisial infeksi, tindakan yang dilakukan :
a.Pengkajian eksudat
b.Personal Hygiene
c.Pencucian luka yang adekuat
d.Metronidazole
e.Silver & charcoal dressing
f.Penggantian balutan sesuai dengan kondisi eksudat
g.Jika memungkinkan lakukan kultu 

Sebelum dilakukan perawatan luka, dilakukan pengkajian luka yang meliputi :

1.Lokasi Luka : Lokasi luka dapat juga mengetahui asal jaringan kanker dan kemungkinan penyebarannya.

2.Ukuran Luka : Pengukuran dengan mengukur P x L x T. Bila ada rongga dapat menggunakan posisi jam dan catat kedalaman rongga,ndokumenatasi foto. Sebagai dasar dalam evaluasi kemajuan pengobatan

3..Warna dasar luka

a.Menggunakan konsep Merah : Granulasi, mudah berdarah, Kuning : Slough, Hitam : Nekrotik
b.Menggunakan presentasi luas warna dasar luka
c.Sebagai dasar pemilihan jenis balutan luka

4.Karakteristik luka
H Mudah berdarah
O Bau : Jaringan Slough
P Nyeri : TTV, Skala
E Eksudatif : Jumlah Kassa
S Infeksi : Kemerahan sekitar luka, nyeri, perubahan warna eksudat


5.Periwound Skin
a.Iritasi
Penggunaan bahan atau alat kesehatan yang menimbulkan alergi
b.Maserasi
Akibat cairan atau eksudat luka kanker
c.Blister
Penggunaan plester yang tidak tepat

Perawatan luka kanker pada anak
1.Pada pasien anak yang sering terjadi luka kanker adalah Retino Blastoma, Sarcoma (Ewing, Osteo),dan Lymphoma Maligna.
2.Pendekatan sesuai dengan tumbuh kembang anak dan memperhatikan cara berkomunikasi: pihak orang tua, bercerita, bermain, menulis dll
3.Hindari hal-hal yang menimbulkan nyeri: pembukaan balutan, larutan NaCl 0,9%, suhu larutan yang dingin.
4.Hindari cairan yang menimbulkan bau: alkohol 70%, aseton.
5.Ajak anak dalam perawatan luka: membuka plester, ketebalan balutan, verban tidak terlalu kencang dan pastikan balutan tidak mengganggu aktivitas anak

Relaps pada luka kanker
1.Pengkajian luka kanker dilakukan secara periodik terutama pada pasien yang sedang menjalani modalitas pengobatan kanker seperti post operasi, terapi hormonal, kemoterapi dan radiasi.
2.Melakukan dokumentasi luka dengan fotografi
3.Teknik komunikasi pendekatan “ Breaking Bad News” dengan memperhatikan tahapan Kubler Ross
4.Melibatkan keluarga atau orang terdekat.

“ THE GOAL OF PALLIATIVE CARE IS TO PROMOTE THE QUALITY OF LIFE BEING SUPPORTIVE BY FOCUSING ON MANAGING AND CONTROLLING PATIENT’S SYMPTOMS TO ACHIEVE THE BEST POSSIBLE QUALITY OF LIFE FOR PATIENTS AND THEIR FAMILIES, NEITHER HASTENING NOR POSTPONING DEATH” (WHO. 1989)



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAWATAN LUKA DIABETES DI TEGAL ?

PERAWATAN LUKA DIABETES DI TEGAL ? Klinik Mitra Sehat Tegal mempunyai Pelayanan Unggulan Perawatan Luka Diabetes dengan metode perawatan Lu...